Bisnis.com, JAKARTA -- Pernikahan bukan sekedar berbicara kecocokan antara dua insan, tetapi juga rencana pesta pernikahan yang sesuai dengan ekspektasi banyak pihak. Pasalnya, pesta pernikahan bakal melibatkan keluarga besar, kerabat, teman, sampai kolega.

Calon pengantin biasanya tidak memiliki pengetahuan yang mumpuni untuk memulai sebuah rencana pernikahan. Alhasil, mereka kerap tertekan dengan ekspektasi dari berbagai pihak.

Bridestory melakukan survei terhadap 5.000 pria dan perempuan dengan usia 25 tahun - 34 tahun di Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, dan lainnya terkait melangsungkan acara pernikahan.

Hasilnya, 25,7% mendapatkan vendor dari rekomendasi keluarga dan teman, 19,1% dari media sosial, dan sisanya berasal dari pameran pernikahan serta jaringan lainnya.

CEO Bridestory Kevin Mintaraga mengatakan, pada umumnya calon pengantin membutuhkan lebih dari 12 bulan untuk merencanakan acara besarnya tersebut.

"Mereka membutuhkan waktu 11 bulan untuk mulai berkomunikasi dengan perencana pernikahan. Setelah itu, baru mereka mempersiapkan undangan, suvenir, dan cincin pernikahan dalam 3-6 bulan," ujarnya.

Menurut Kevin, tren anggaran pernikahan di Indonesia kian bervariasi tergantung tipe pesta dan jumlah tamu. Kini, pesta pernikahan di Indonesia tidak melulu didominasi oleh pergelaran besar-besaran dengan jumlah tamu banyak.

Dia menambahkan berbicara tentang ukuran pesta, sebagian besar dari pasangan ini mengundang 100-500 tamu di hari pernikahannya.

Dana yang dikategorikan terjangkau untuk pesta pernikahan adalah Rp325.000 per tamu, sedangkan dana untuk pesta termewah senilai Rp5 juta per orang.

Chief Operating Officer Weddingku Reza Paramita mengatakan, urusan bujet adalah hal utama yang menjadi permasalahan. Salah satu solusi untuk membantu atur bujet adalah menggunakan wedding organizer.

"Organizer memiliki pengalaman sehingga mereka bisa memilih sesuai dengan bujet kliennya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel