Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brexit Kian Tidak Jelas, Nasib Pengusaha Inggris dalam Ketidakpastian

Brexit yang makin tidak jelas membuat para pengusaha di Inggris limbung. Hal ini bisa menganggu perkembangan bisnis mereka.

Bisnis.com, JAKARTA -- Nasib Inggris semakin tidak jelas setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May berselisih dengan Uni Eropa terkait potensi diundurnya Brexit. Hal itu memicu prospek buruk untuk perusahaan di Inggris.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, idealnya Inggris dapat memperpanjang waktu negosiasi hingga Mei daripada Juni.

"Namun, jika dia gagal mendapatkan dukungan dari London, Eropa sudah siap untuk akhir terburuk," ujarnya seperti dikutip Reuters pada Kamis (21/3).

Nasib Inggris bergantung kepada anggota parlemen, apakah pekan depan dapat membalikkan pascadua kekalahan telak terkait kesepakatan Brexit yang diajukan May.

Namun, di tengah upaya May menyampaikan permintaan itu kepada Uni Eropa pada pertemuan tingkat tinggi di Brussel, Prancis malah mematahkan semangat Inggris. Negeri Mode itu memperingatkan tidak akan mendukung permintaan May jika tidak ada jaminan pemeirntah Inggris bakal mencapai kesepakatan dengan parlemen.

Ketidakpastian yang berlangsung sejak referendum 2016 ini mengakibatkan para pengusaha dan investor berada di zona limbo atau tidak pasti. Pasalnya, mereka tidak yakin apakah Inggris akan tetap terikat dengan Uni Eropa atau melepaskan diri sepenuhnya.

Bahkan, jika Uni Eropa mengabulkan perpanjangan waktu Brexit dan potensi no deal benar-benar tereliminasi, bisnis di Inggris masih akan menghadapi beberapa komplikasi.

Penasihat Investasi dari PwC di London mengatakan, industri yang paling dirugikan adalah sektor makanan, obat-obatan, dan produk mode.

Grup Rhodes Ltd. spesialis produsen mesin di Inggris Utara mengitarakan penundaan Brexit akan memperpanjang ketidakpastian apalagi tidak ada jaminan apakah no-deal Brexit bisa dihindari.

Kepala Strategi Brexit EY Mats Persson mengatakan, jika Anda percaya no deal sudah dihapus dari opsi Brexit, fakta ini akan mengejutkan. Jika Uni Eropa tidak memberikan parlemen perpanjangan waktu, maka no-deal Brexit akan terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper