Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jejak Alibaba di Indonesia

Alibaba sudah menjelma menjadi perusahaan internet dan teknologi raksasa. Investasinya di mana-mana, termasuk Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Kini, Alibaba tidak sekadar dikenal sebagai perusahaan e-commerce. Perusahaan yang didirikan Jack Ma pada 4 April 1999 itu sekarang sudah menjelma menjadi investor startup dan finansial yang jaringannya berada di banyak negara, termasuk Indonesia.

Jejak Alibaba di Indonesia utamanya terlihat di e-commerce. Maklum, perusahaan ini tidak hanya berpartisipasi mendukung satu marketplace saja, tetapi tiga platform sekaligus. Ketiganya adalah Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak.

“Pasar e-commerce di Indonesia masih dalam perebutan banyak pihak, dan kami melihat prospek sangat bagus telah menanti di depan,” tutur CEO Alibaba Daniel Zhang dalam pernyataan resminya seperti dilansir CNBC.com, Kamis (29/6/2017).

Upaya Alibaba mempertegas pengaruh di sektor e-commerce Indonesia dilanjutkan dengan pendanaan untuk salah satu rival Lazada, yakni Tokopedia. Alibaba menyuntik perusahaan yang didirikan William Tanuwijaya tersebut dengan dana US$1,1 miliar pada 17 Agustus 2017, atau hanya sebulan setelah pendanaan kedua mereka di Lazada.

Sektor finansial pun tidak mau dilewatkan, sesuai dengan besarnya perkembangan layanan keuangan Ant Group milik mereka di daratan China. Melalui Akulaku, perusahaan financial technology (fintech) yang mendapat suntikan dana dari Ant, Alibaba meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB).

Saat ini, Akulaku menjadi pemegang saham institusi terbesar di bank yang dulunya bernama Bank Yudha Bhakti itu. Totalnya saham yang dikuasai adalah 24,98 persen.

Sejak kuartal IV/2018, Akulaku juga mengambil alih saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA). Saham yang dimiliki di emiten logistik itu tercatat sebanyak 31,62 persen.

Bisnis aplikasi pembayaran dan dompet digital pun menjadi sasaran investasi. Setelah masuk ke DANA sejak Maret 2018, rencana investasi Alibaba di OVO–layanan dompet digital yang juga telah terintegrasi dengan Grab–kabarnya bakal dilakukan lewat Ant.

Bloomberg menyebut Alibaba getol mendekati OVO dengan tujuan menggabungkannya dengan DANA. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan yang terjalin antara kedua pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper