Bisnis.com, JAKARTA – Tepat pada 19 tahun yang lalu, euro resmi dijadikan sebagai mata uang tunggal para anggota Uni Eropa.
Euro pertama kali beredar pada 1 Januari 1999 sebagai mata uang Uni Eropa. Namun, mata uang euro saat itu masih berbentuk giral dan penggunaannya pun hanya para pelaku perbankan.
Pada 1 Januari 2002, euro dalam bentuk uang kartal pun dirilis dan digunakan oleh masyarakat Uni Eropa.
Keputusan penggunaan euro sebagai mata uang bersama adalah hasil dari Perjanjian Maastricht pada 7 Februari 1992 yang ditandatangani oleh sejumlah anggota Komunitas Eropa.
Perjanjian itu menciptakan pilar Uni Eropa seperti Komunitas Eropa (EC), Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama (CFSP), Kerja Sama Polisi dan Yudisial dalam Masalah Kriminal, serta salah satu turunannya yakni mendorong pembentukan Euro sebaga mata uang bersama.
Penerbitan mata uang euro memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan integrasi perekonomian Eropa.
Namun, beberapa anggota Uni Eropa sempat khawatir dengan pengguunaan mata uang tunggal tersebut.
Beberapa kekhawatirannya antara lain, proses transisi yang memakan biaya besar, potensi pemalsuan uang, kenaikan inflasi, sampai kehilangan kendali atas perekonomian para anggota.
Di sisi lain, status euro adalah mata uang utama di pasar global setelah dolar AS. Hal itu membuat euro menjadi mata uang yang bisa diterima semua kalangan dalam waktu singkat.
Pasalnya, pasar internasional cukup sering bertransaksi menggunakan mata uang tersebut.
Adapun, Europe Central Bank (ECB) menjadi bank sentral yang mengelola mata uang euro. Saat ini, ECB dipimpin oleh seorang Presiden bernama Mario Draghi.
Beberapa fakta lainnya tentang euro adalah simbol mata uang Uni Eropa itu terinspirasi dari huruf Yunani epsilon yang dikombinasikan dengan dua garis horizontal yang melambangkan stabilitas euro.
Lalu, Finlandia mencatatkan diri sebagai negara anggota Uni Eropa pertama yang menggunakan euro.
Selain para anggota Uni Eropa, ada dua negara non Uni Eropa yang menggunakan euro yakni, Kosovo dan Montenegro.
Kemudian, uang kertas euro punya bentuk seruap di setiap negara penggunanya. Namun, uang logamnya memiliki perbedaan di bagian belakang setiap negaranya.