Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian keuangan meluncurkan Saving Bond Ritel atau SBR005 yang ditawarkan mulai 10 Januari 2019 sampai 24 Januari 2019. Pemerintah menargetkan bisa himpun dana Rp5 triliun dari instrumen ritel tersebut.
SBR005 menawarkan tingkat kupon minimal 8,15% yang dihitung berdasarkan suku bunga acuan Bank Indonesia yakni, BI seven days reverse repo rate (BI7DRRR) ditambah spread 2,15%.
Jadi, ketika BI menaikkan suku bunga acuannya, otomatis tingkat kupon SBR005 juga akan naik. Namun, ketika BI menurunkan suku bunga, tingkat kupon hanya akan turun sampai batas minimalnya.
Masyarakat bisa berinvestasi di SBR005 mulai dari Rp1 juta sampai Rp3 miliar.
Namun sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada SBR005, ada yang perlu kamu tahu. SBR005 merupakan instrumen yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Meski demikian, pemerintah menyediakan fasilitas Early Redemption sehingga memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok SBR005 yang dibuka pada 27 Januari 2020 hingga 4 Februari 2020 sebelum jatuh tempo.
Fasilitas ini hanya dapat dimanfaatkan oleh investor dengan minimal kepemilikan Rp2 juta dan jumlah maksimal yang dapat diajukan untuk Early Redemption adalah 50% dari total kepemilikan.
Lalu, pembayaran kupon SBR005 bakal dilakukan setiap bulan sampai jatuh tempo.
Simulasi Rp80 Juta
Kalau, kamu punya uang Rp80 juta untuk membeli SBR005, kira-kira bisa dapat cuan berapa?
Dengan modal investasi Rp80 juta, kamu bisa mendapatkan cuan kotor Rp6,52 juta per tahun atau Rp543.333 per bulan.
Nah, hasil dari keuntungan SBR005 ini akan mendapatkan potongan pajak 15%. Persentase pajak itu lebih rendah ketimbang bunga deposito yang kena 20%.
Jadi, total cuan dari kupon SBR005 yang kamu dapatkan dengan berinvestasi Rp80 juta bisa senilai Rp461.833 per bulan atau total selama 2 tahun senilai Rp11,08 juta.
Keuntungan SBR005 senilai Rp11,08 juta itu bisa digunakan untuk jalan-jalan ke tempat wisata domestik maupun luar negeri dalam kawasan Asia Tenggara loh. Lumayan enggak?