Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFOGRAFIK, Harga Emas dan Perbandingan Keuntungannya

Harga emas memang terus mencatatkan kenaikan, tetapi apakah lebih menguntungkan ketimbang investasi pada instrumen lainnya seperti, saham?

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga emas cenderung bergerak naik dari tahun ke tahun. Apakah itu berarti investasi emas menjadi pilihan yang paling menguntungkan?

World Gold Council mencatat permintaan emas semakin tinggi. Sejak 2001 sampai saat ini, permintaan investasi emas meningkat rata-rata 15% per tahun.

Apalagi, cara investasi emas semakin variatif. Beberapa akses investasi emas bisa dilakukan di Exchange Trade Fund (ETF).

ETF adalah produk reksa dana atau kontrak investasi kolektif. Unit penyertaannya dicatat dan dapat diperdagangkan di bursa efek.

Historis harga emas cukup positif karena diperdagangkan di pasar yang besar. Komoditas logam mulia itu pun bisa dibilang aset yang likuid, tetapi langka.

Emas mulai diperdagangkan bebas sejak runtuhnya Bretton Woods pada 1971.

Sejak saat itu, harga emas mencatatkan kenaikan rata-rata 10% per tahun.

Persentase keuntungan itu tidak jauh berbeda dengan investasi saham. Padahal, investasi saham yang paling diagungkan bisa memberikan keuntungan terbesar saat ini.

Keuntungan dari investasi emas juga lebih besar ketimbang imbal hasil obligasi atau komoditas lainnya. Harga komoditas lainnya hanya tumbuh 1,4% per tahun.

Prospek Keuntungan Investasi Emas

Investor emas diperkirakan masih merasakan keuntungan dari pelonggaran kebijakan moneter di dunia selama beberapa tahun ke depan.

Apalagi, Emas dianggap instrumen diversifikasi aset yang paling baik. Pasalnya, emas memiliki hubungan yang sangat rendah dengan berbagai aset utama dunia.

Artinya, harga emas tidak mudah bergejolak jika terjadi sesuatu pada salah satu aset utama tersebut.

Hal itu juga membuat emas sebagai instrumen lindung nilai. Investasi emas pun diyakini bisa menjaga nilai kekayaan dari risiko inflasi.

Permintaan Emas Meningkat di Asia

Selain itu, permintaan emas meningkat seiring jumlah kelas menengah di Asia yang terus tumbuh. Penduduk di Asia bisa dibilang gemar menyimpan emas dalam bentuk batangan maupun perhiasan. 

Penduduk India dan China menjadi konsumen terbesar emas, terutama dalam bentuk perhiasan.

Bahkan, permintaan dari kedua negara itu ditaksir sebesar 25% pada awal 1990-an. Pertumbuhan itu kian melonjak menjadi 50% dalam beberapa tahun terakhir.

Permintaan emas yang tinggi itu disokong anggapan logam mulia itu bisa menambah kekayaan dalam jangka panjang.

Pada perdagangan Kamis (7/2), harga emas di pasar spot turun 0,16% menjadi US$1.304 per troy ounce.      

Adapun, harga beli emas Antam senilai Rp663.000 per gram, sedangkan harga buyback senilai Rp584.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper