Bisnis.com, JAKARTA – Hari buruh sedunia atau May Day selalu berkaitan dengan demonstrasi yang dilakukan para buruh untuk menuntut upah dan sistem kerja yang layak. Jauh sebelum itu, sejarah dicetuskan May Day akibat eksploitasi para pemilik modal kepada pekerjanya di masa lalu.
Revolusi industri Amerika Serikat (AS) pada awal abad ke-19 menjadi titik lahirnya hari buruh sedunia. Kelas pekerja pembuat sepatu Cordwainers di Philadelphia, AS, memutuskan untuk mogok pertama kali pada 1806.
Kelompok pekerja pembuat sepatu itu mengajukan protes jam kerjanya yang bisa mencapai 19 sampai 20 jam dalam sehari. Keuntungan pabrik sepatu itu memang besar, tetapi pekerjanya dibuat bak seperti robot yang bekerja hampir seharian penuh.
Buruh Cordwainers pun membawa kasus eksploitasi itu ke meja hijau. Momentum itu menjadi awal agenda kelas pekerja menuntut pengurangan jam kerja.
Peringatan hari buruh pun mulai dicetuskan. Seorang ahli mesin Matthew Maguire usul libur hari buruh jatuh setiap Senin pekan pertama September. Usul itu diutarakan ketika menjabat sekretaris Buruh Pusat (CLU) di New York.
Selain itu, ada versi hari buruh yang diusulkan oleh Federasi Perburuhan AS yakni, Peter J. McGuire setelah melihat festival buruh tahunan pada Mei 1882 di Toronto, Kanada.
Namun, keputusan peringatan hari buruh sedunia pada 1 Mei adalah berawal dari tragedi Chicago atau lebih dikenal dengan kerusuhan Hymarket. Kala itu, sekitar 300.000 buruh di Chicago melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1886. Mereka ingin pengurangan waktu kerja menjadi 8 jam.
Sayangnya, demonstrasi itu berakhir ricuh setelah ada bom yang meledak di barisan polisi. Kejadian itu memicu polisi menembak para demonstrasi sehingga banyak korban jiwa.
Bahkan, para demonstran ditangkap dan dihukum mati atas kericuhan tersebut.
Dari kejadian itu, ledakan bom yang terjadi di barisan polisi masih menjadi misteri. Muncul beberapa dugaan seperti, pelaku peledakan bom adalah kelompok anarkis sampai agen provokator suruhan pihak polisi.
Setahun setelah peristiwa di Chicago itu, organisasi perkumpulan partai sosialis dan buruh dunia berkumpul dalam kongres internasional kedua di Paris, Prancis. Peserta kongres pun menyerukan demonstrasi skala internasional pada 1890 untuk memperingati tragedi Hymarket tersebut.
Aksi demonstrasi skala internasional pada 1 Mei 1890 pun dilakukan meskipun tekanan secara represi dari pemerintah negara masing-masing. Setahun setelah aksi demonstrasi skala internasional itu, hari buruh sedunia atau May Day diakui pada 1891 ata ketika kongres partai sosialis dan buruh kedua.
Respons Pemerintah Atas Resminya Hari Buruh
Pemerintah Amerika Serikat (AS) melakukan beberapa manuver terkait keberadaan May Day.
Pertama, Negeri Paman Sam meluncurkan Americaization Day pada 1 Mei 1921. Tujuannya, pemerintah AS ingin menutup celah aksi May Day yang dianggap condong ke paham komunis.
Apalagi, periode itu adalah awal perang dingin antara AS dengan Uni Sovyet yang memiliki paham komunis.
Kedua, pada era Presiden AS Dwight D. Eisenhower yang menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional memperingati Loyalty Day pada 1958.
Nan jauh dari AS, Indonesi a baru mulai memperingati hari buruh pada 1920. Sayangnya, sejak era Orde Baru pada 1966, para buruh di Indonesia dilarang memperingati May Day.
Pemerintahan Soeharto pun sampai menuduh pelaku aksi May Day terafiliasi dengan ideologi komunis. Apalagi, ketika Soeharto mengambil alih kekuasaan presiden dari Soekarno muncul isu Partai Komunis Indonesia (PKI).
Namun, setelah digdaya Orde Baru runtuh pada 1998, para buruh kembali merayakan May Day. Perayaan Hari Buruh Sedunia itu pun dijadikan sebagai hari libur nasional sejak 2013 hingga saat ini.
Teka-teki Sejarah May Day
Sementara itu, teka-teki awal terbentuknya May Day ternyata memiliki beberapa versi. Unsur awal May Day ternyata bukan merunut ke hari buruh, melainkan perayaan festival Flora pada masa Romawi Kuno.
Kala itu, May Day muncul saat Festival Flora digelar. Festival Flora adalah praktik keagamaan Romawi Kuno untuk menghormati Dewi Flora.
Namun, makna May Day berubah menjadi hari buruh sedunia setelah kongres partai sosialis dan buruh melakukan aksi skala internasional terkait tradegi Hymarket.
Di luar perubahan makna May Day, sejarah gerakan buruh sudah dimulai sejak masa sebelum masehi.
Kaum buruh disebut sudah melakukan organisasi pemogokkan pertamanya pada masa akhir dinasti ke-20 Mesir Kuno, yakni ketika Firaun Ramses III berkuasa pada abad ke-12 sebelum masehi.
Beberapa abad kemudian, sejumlah pelaut mendukung demonstrasi di London merusak kapal dagang di pelabuhan. Hal itu membuat operasional kapal lumpuh total.