Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Ekspansi 2019, Citilink Melaju Hingga ke Frankfurt

Citilink Indonesia membuka rute jarak jauh hingga ke Frankfurt. Namun, langkah itu diharapkan sudah disesuaikan hingga tidak ada kanibalisasi pasar dengan Garuda Indonesia .

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Citilink Indonesia melakukan langkah ekspansif dengan membuka rute jarak jauh. Namun, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. itu harus berhati-hati agar tidak kanibalisasi pasar induk usahanya.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan langkah Citilink cukup berani dan patut diapresiasi. Maskapai nasional memang perlu banyak mengembangkan jangkauannya ke rute internasional yang strategis.

"Namun, harus ada pembedaan yang jelas antara Garuda dengan Citilink agar tidak terjadi kanibalisasi pasar," kata Alvin, Minggu (30/6/2019).

Dia menambahkan Citilink sebagai maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) memang perlu menambah variasi pesawat yang dioperasikan guna menunjang upaya ekspansi. Contoh maskapai LCC yang mengoperasikan pesawat berlorong ganda (twin aisle) adalah Scoot, Jet Star, AirAsia X, hingga Virgin Australia.

Citilink akan ekspansi dengan membuka rute internasional jarak jauh pertamanya ke Frankfurt dan Jeddah.

Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo menuturkan perusahaannya akan melakukan lompatan bisnis dengan melayani penerbangan jarak jauh pertama pada Oktober dan Desember 2019. Untuk itu, perseroan akan mendatangkan pesawat berbadan lebar Airbus 330-990 NEO.

"Itu tipe terbaru Airbus yang memungkinkan pesawat menempuh 13.000 km," jelasnya dalam konferensi pers di Kanto Garuda Indonesia, Jakarta, pada Minggu (30/6/2019).

Rute pertama yang akan dilalui menuju Frankfurt, Jerman, dengan alasan karena kota tersebut merupakan hub terbesar ketiga di Eropa setelah London dan Amsterdam. Hal itu bisa membuat penumpang dari Indonesia melanjutkan penerbangan dari kota tersebut.

Setelah itu, pada Desember 2019 maskapai plat merah ini akan melayani rute umrah ke Jeddah dengan jenis pesawat yang sama.

Dalam hitungannya, penerbangan itu akan memakan waktu 2 hari dan sudah bisa kembali ke Jakarta.

Citilink akan menjual kursi kelas premium ekonomi sebanayk 42 seat dan kelas ekonomi 323 seat pada rute jarak jauh tersebut.

"Premium ekonomi tetap masuk ke penerbangan LCC, tapi ada pembayaran lebih, terutama kenyamanan selama penerbanganan," terangnya.

Selain itu, rencana bisnis Citilink lainnya adalah melanjutkan ekspansi di regional dan internasional lewat penambahan rute penerbangan.

"Kami akan terus tambah di semester II/2019, kami sudah siapkan dan tengah diurus perizinanannya untuk beberapa kota di Australia dan Vietnam," tuturnya.

Berdasarkan data kinerja Garuda Group, Citilink memiliki 44 unit Airbus A320-200, 8 unit Airbus A320-200NEO, 5 unit Boeing 737-300, dan 3 unit Boeing 737-500. Pada tahun ini, maskapai juga akan mengoperasikan sejumlah pesawat ATR milik Garuda Indonesia.

Citilink menargetkan untuk meningkatkan jumlah pesawat, yang terdiri dari pesawat Airbus A320, ATR 72-600 dan beberapa pesawat berbadan lebar, untuk dioperasikan menjadi 70 unit pada 2019.Pesawat ATR tersebut akan digunakan untuk menerbangi rute-rute jarak dekat atau dengan waktu penerbangan di bawah 2 jam.

Sepanjang 2018, Citilink telah menerbangkan 15 juta penumpang atau naik 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 12,3 juta penumpang. Adapun, target tahun ini diharapkan mampu mencapai 18 juta penumpang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper