Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menangkal Penyebaran Virus Corona

Dengan bertambahnya kasus infeksi virus corona di Indonesia, masyarakat diharapkan terus menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia telah mengonfirmasi kasus keenam virus corona di dalam negeri. Masyarakat pun diminta untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Pada Minggu (8/3/2020), Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Juru Bicara Penanganan COVID-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto melaporkan dua kasus baru Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif terpapar virus corona.

"Ini adalah hasil pemeriksaan lanjutan cluster tracing Jakarta. Tadi sudah dapat data laboratorium, yang bersangkutan confirm positif COVID-19," paparnya.

Achmad pun mengajak masyarakat untuk selalu waspada mencegah penyebaran virus ini karena penyakit tersebut awalnya tidak menunjukkan gejala yang berat. Menurutnya, siapapun bisa terjangkit COVID-19 dan bahkan, pasien yang telah dinyatakan sembuh pun dapat terinfeksi lagi.

Mengacu ke data Johns Hopkins University dari World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, dan komisi kesehatan China, per Senin (9/3), jumlah kasus yang telah dikonfirmasi sudah menembus 110.000. Meski demikian, angka kesembuhannya juga tinggi, yakni lebih dari 62.000 pasien telah dinyatakan pulih.

Seperti disampaikan WHO, pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah rutin mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol; jaga jarak dengan orang yang bersin atau batuk; hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut; menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk; periksakan diri ke dokter jika mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernapas; tetap waspada dan cari informasi resmi dari otoritas kesehatan di masing-masing daerah.

Virus corona disebut mengkhawatirkan karena, seperti halnya ketika ada patogen baru yang muncul di suatu populasi, belum ada perawatan atau vaksin khusus yang tersedia. Sistem kekebalan atau imunitas tubuh manusia pun biasanya kurang siap menghadapi patogen-patogen baru tersebut.

Apalagi, wabah SARS dan MERS sudah pernah terjadi sebelumnya. Keduanya menjangkiti ribuan orang di sejumlah negara dan tercatat memiliki tingkat fatalitas yang cukup tinggi.

WHO juga menyampaikan COVID-19 menyebar melalui droplets (tetesan air) ketika terjadi kontak fisik secara dekat tanpa perlindungan.

Sampai saat ini, belum ada laporan penyebaran lewat udara dan bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa jenis penyebaran seperti ini tidak signifikan. Meski demikian, virus corona dapat menyebar melalui udara jika melibatkan prosedur yang menggunakan aerosol dan dilakukan di fasilitas kesehatan.

Gejala utama virus ini adalah demam tinggi, dengan beberapa pasien mengalami kelelahan, batuk kering, dan kesulitan bernafas. WHO mengatakan foto rontgen dada pasien menunjukkan adanya lesi invasif di kedua paru-paru.

Namun, hampir semua kasus yang dilaporkan sejauh ini adalah mereka yang membutuhkan rawat inap. Sangat mungkin ada yang terinfeksi dan tidak mengalami gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan.

Masa inkubasi virus corona diketahui sekitar 14 hari. Masa inkubasi ini merupakan waktu antara infeksi dan timbulnya gejala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper