Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kopi Indonesia Terancam di Uni Eropa

Produk kopi asal Indonesia terancam kesulitan untuk diekspor ke negara anggota Uni Eropa, setelah adanya ketentuan baru terkait dengan batas kontaminan insektisida di tiap produk perkebunan.
Yustinus Andri DP
Yustinus Andri DP - Bisnis.com 24 September 2020  |  15:27 WIB
Infografik ekspor kopi ke Uni Eropa.   - Husin Parapat

Bisnis.com, JAKARTA – Para pelaku usaha kopi Indonesia, terutama eksportir harus siap menghadapi beragam tekanan. Tak hanya berkaitan dengan pandemi Covid-19, tetapi juga ancaman hambatan dagang baru ke negara mitra dagang utama, yakni Uni Eropa(UE).

Adapun, hambatan dagang tersebut berbentuk nontarif. Pasalnya, berdasarkan kesepakatan negara anggota Uni Eropa pada 18 Februari 2020, semua bahan makanan yang diimpor harus memenuhi ketentuan batas kandungan chlorpyrifos & chlorpyrifos-methyl.

Seperti dikutip dari laman Komisi Eropa, Kamis (24/9/2020), chlorpyrifos & chlorpyrifos-methyl  adalah insektisida yang digunakan untuk mengendalikan hama serangga pada berbagai tanaman. Chlorpyrifos-Methyl juga digunakan untuk mengolah biji-bijian sereal yang disimpan dan gudang kosong.

Ketua Bidang Kopi Speciality dan Industri Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEIKI) Moelyono Soesilo mengatakan ketentuan itu akan menjadi hambatan bagi ekspor kopi Tanah Air. Baik jenis robusta maupun arabika.

“Di ketentuan yang lama, batas atas kandungan chlorpyrifos & chlorpyrifos-methyl yang ditentukan adalah 0,05 mg/kg. Sekarang diturunkan jadi 0,01 mg/kg. Persoalannya di sentra-sentra kopi di Indonesia saat ini, belum tersedia laboratorium yang dapat meneliti kandungan itu,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia menjelaskan, apabila pemerintah tidak segera turun tangan, maka produk kopi Indonesia yang dikirim ke UE dapat disetop. Adapun, ketentuan itu mulai berlaku pada 13 November 2020. Dengan demikian, pengiriman kopi untuk kontrak November yang mulai dikapalkan pada akhir Oktober berpeluang terganggu.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ekspor uni eropa kopi
Editor : Yustinus Andri DP


Berita Terkini Lainnya

Banner E-paper
back to top To top