Bisnis.com, JAKARTA - Erick Thohir yang didaulat menjadi menteri BUMN dalam kabinet Indonesia Maju harus melepas berbagai jabatannya di perusahaan swasta. Berikut jejak karir Erick di dunia bisnis, terutama empat emiten yang sempat dinauinginya.
Posisi Erick Thohir di Kabinet Indonesia Maju bisa menjadi salah satu menteri yang paling kaya. Namun, belum ada resmi yang mencatat total kekayaan Erick.
Jika mengutip dari LHKPN, Prabowo Subianto yang menjabat sebagai menteri pertahanan menjadi yang paling kaya.Pesaing Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 itu memiliki total kekayaan Rp1,95 triliun.
Namun, angka itu belum memasukkan keberadaan Nadiem Makarim, Wishnutama, dan Erick Thohir. Jika dikulik lebih jauh, ada data resmi yang telah mengulik jumlah kekayaan Nadiem.
Globe Asia mencatat kekayaan Nadiem per Juli 2019 tembus uS$505 juta. Jika dikonversi menjadi kurs rupiah berada di kisaran Rp7 triliun.
Bak di atas langit ada langit lagi, konon kekayaan Erick jauh lebih tinggi dari Nadiem. Namun, memang tidak ada data resmi yang mencatatnya.
Memang siapa sesungguhnya Erick Thohir?
Erick Thohir si Pemilik Mahaka Media Grup
Jika melihat dari kepemilikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Erick Thohir bisa dibilang si raja radio. Soalnya, lewat PT Mahaka Radio Integra Tbk., Erick menguasai banyak radio di Indonesia.
Emiten berkode MARI itu memiliki beberapa radio dari Jak FM, Gen FM Jakarta, Gen FM Surabaya, Hot FM, Most FM, KIS FM, dan Mustang FM.
Teranyar, MARI tengah mengembangkan aplikasi untuk bisa menikmati berbagai media di bawah naungannya dalam platform bernama Noice.
Sampai kuartal III/2019, kinerja MARI dari segi pendapatan masih tumbuh sebesar 4,19% menjadi Rp108,34 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Namun, laba bersih perseroan merosot tipis 5,18% menjadi Rp23,96 miliar.
Erick Thohir tercatat memiliki saham mayoritas MARI melalui dua entitas, yakni PT Beyond Media sebesar 45,31% dan PT Mahaka Media Tbk. sebesar 10,17%.
Adapun, 99,95% saham Beyond Media dimiliki oleh PT Kubu Capital, sedangkan 0,05% sisanya dimiliki kakak Erick, Garibaldi Thohir.
Lalu, pemegang saham mayoritas Kubu Capital adalah Erick Thohir. Dia memegang 55,74% saham entitas induk dari Mahaka Media tersebut.
Selain MARI, Mahaka Media secara mayoritas juga dimiliki oleh Erick melalui Beyond Media. Soalnya, Beyond Media memegang 51,86% saham emiten berkode ABBA tersebut.
ABBA memiliki beberapa anak usaha dari Jak TV, Penerbit Republika, Harian Republika, Mahaka Square, dan event organizer aLive!.
Sampai penutupan perdagangan Senin (28/10/2019), MARI dan ABBA masing-masing memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp1,15 triliun dan Rp440,82 miliar.
Jejak Erick di Viva Grup
Selain Mahaka, jejak Erick juga tampak di Viva Grup milik Bakrie. Bahkan, Erick santer disebut bakal menyuntikkan modal PT Visi Media Asia Tbk. sejak awal tahun.
Apalagi, emiten berkode VIVA itu juga lagi gencar melempar rumor akan melakukan divestasi. Beberapa nama investor strategis pun terseret masuk seperti, Erick, Pieter Tanuri, sampai Grup Sinar Mas.
Namun, Erick menapik rumor tersebut. Dia pun menekankan kini [sampai sebelum dilantik menjadi menteri] hanya aktif di PT Intermedia Capital Tbk. sebagai Direktur Utama. Hubungannya dengan VIVA sudah berakhir pada 19 Januari 2017 setelah mengundurkan diri dari posisi presiden komisaris.
Kini, Erick pun harus meninggalkan jabatan Direktur Utama di emiten berkode MDIA, yang merupakan induk usaha ANTV.
Di sisi lain, Erick ditenggarai masih memiliki jejak di VIVA hingga saat ini. Hal itu terlihat dari komposisi pemegang saham VIVA, yakni PT Trinugraha Thohir Media Partner. Perusahaan itu memiliki saham seri A VIVA sebanyak 0,79%.
Usut punya usut, Erick Thohir juga terlibat dalam manajemen Trinugraha Thohir Media Partner. Jabatan menteri pun membuatnya harus mundur dari perusahaan yang memegang sebagian saham VIVA tersebut.
Dengan kepemilikan langsung di beberapa emiten itu, apakah Erick Thohir bisa menjadi menteri terkaya di kabinet indonesia maju setelah melaporkan ke LHKPN nanti?