Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecepatan Kerja, Indonesia Kalahkan China

Pekerja Indonesia dinilai memiliki kecepatan kerja nomor dua tercepat di dunia, ini hasil riset Redbooth dan Priceonomics.

Bisnis.com, JAKARTA – Pekerja Indonesia memiliki kecepatan kerja yang bersaing di dunia. Namun, kecepatan kerja itu tidak berarti semuanya bisa diselesaikan tepat waktu.

Dari riset Redbooth dan Priceonomics menyebutkan, para pekerja di Peru bekerja paling cepat dengan rata-rata hanya 10,2 hari untuk membereskan pekerjaan. Pada urutan berikutnya ada Swedia dengan 13 hari, Indonesia 13,3 hari, China 13,4 hari, dan Chile 13,7 hari.

Lalu, para pekerja Uni Emirat Arab (UEA) tercatat paling lambat karena butuh rata-rata waktu 23,8 hari untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kemudian disusul Jerman 20,2 hari, Denmark 19,6 hari, Portugal 18,3 hari, serta Belgia 18,2 hari.

Namun apakah susunan peringkatnya masih tetap sama jika dilihat dari persentase tugas yang telah diselesaikan dalam 7 hari pertama? 

Hasilnya ternyata masih tidak jauh berbeda. Peru tetap berada di peringkat teratas karena sudah membereskan 64% kerjaan di minggu pertama. Di posisi berikutnya ada Indonesia yang telah menyelesaikan 57% kerjaannya, diikuti Chile 56%, dan China dan Swedia yang sama-sama 55%.

Di urutan buncit juga tidak jauh berbeda. UEA baru menunaikan 33% kerjaannya di minggu pertama, disusul Demark 41%, Brazil 42%, Belgia 43%, dan Portugal 43%.

Setelah mengetahui negara mana yang paling cepat menyelesaikan pekerjaannya, mari kita cari tahu negara mana yang sebenarnya paling banyak membereskan pekerjaannya.

Tidak disangka, Republik Ceko berada di peringkat pertama dengan persentase 84,5%. Kemudian di urutan berikutnya ada Finlandia 84,3%, China 81,3%, Israel 80,7%, dan Turki 79,3%.

Meski lama dalam menyelesaikan pekerjaannya, ternyata UEA tidak masuk dalam jajaran negara yang punya persentase rendah dalam menuntaskan kerjaannya. Malah di urutan paling buncit ada Rusia dengan 59,3%, disusul India 60,4%, Peru 62,4%, serta Jerman 63%.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Persentase para pekerja di Tanah Air dalam menuntaskan kerjaannya berada di kisaran angka 68,9% dan 75%.  

Dari hasil penelitan ini dapat diambil benang merah bahwa negara yang bekerja paling cepat cenderung rendah dalam penuntasan kerjaannya. Hasilnya nampak berbeda jika dibandingkan dengan negara berkecepatan kerja rata-rata. Mereka punya persentase besar dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Sementara China adalah salah satu dari sedikit negara yang bekerja dengan cepat dan punya tingkat penyelesaian tinggi, negara-negara Eropa Barat justru cenderung menyelesaikan kerjaannya lebih lambat.

Hasil penelitian ini memang belum bisa mengambarkan realitas secara keseluruhan, tapi dimaknai sebagai upaya untuk mengintip tren perilaku para pekerja di seluruh dunia. 

Penelitian ini berdasarkan data jutaan tugas yang dikerjakan para pengguna aktif Redbooth yang diolah Priceonomics. Setidaknya ada 40 negara yang masuk dalam penelitian ini, dihitung dari jumlah akun dan sekitar 500.000 tugas yang dikerjakan. 

Redbooth sendiri merupakan aplikasi manajemen proyek berbasis online yang punya fungsi untuk merencanakan kerjaan, memantau, hingga memudahkan kordinasi dengan kolega sehingga pekerjaan tetap dalam alur yang tepat.

Data yang dipakai penelitian ini bersumber dari catatan aktivitas selama 3 tahun terakhir, berdasarkan pengamatan dari tugas yang telah tuntas maupun yang belum dari semua jenis industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ahmad Rifai
Editor : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper