Bisnis.com, JAKARTA – Pengujung tahun acap kali identik dengan aksi tutup buku dan libur. Namun bagi emiten ritel, periode ini menandai momentum sakral untuk mengejar target penjualan.
Kuartal keempat umumnya berkontribusi sekitar 25% terhadap total penjualan sepanjang tahun, terlebih setelah kinerja landai musiman yang jatuh pada kuartal ketiga.
Secara historis, emiten ritel seperti PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) paling jorjoran menggelontorkan kas di tiga bulan terakhir. Hal ini tecermin dari posisi beban penjualan yang mencapai posisi tertinggi daripada kuartal-kuartal sebelumnya.
Pengorbanan tersebut umumnya membuahkan hasil manis. Pada 2022 dan 2023 misal, penjualan di kuartal keempat menjadi kontributor paling jumbo bagi kinerja tahunan ACES maupun MAPI.
Tak mau kalah dengan ACES dan MAPI, emiten pengelola jaringan minimarket Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) juga kompak mencatatkan pertumbuhan kuartalan setiap pengujung tahun. Dalam dua tahun ke belakang, performa kuartal IV selalu lebih tinggi daripada kuartal III, baik dari sisi pendapatan maupun bottom line.
Mirae Asset Sekuritas mengatribusikan lompatan di kuartal penutup sebagai efek dari ekspansi gerai dan kehadiran koleksi barang-barang baru. Dalam riset teranyar, Analis Mirae Asset Sekuritas Abyan H. Yuntoharjo mencatat bahwa kontribusi penjualan kuartal keempat mencapai 27-28% bagi ACES, sementara kontribusi di MAPI di rentang 28-34%.