Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Startup Gagal Berkembang

Melihat perkembangan perusahaan rintisan unicorn membuat nafsu membuat perusahaan sendiri meningkat. Namun, membangun perusahaan rintisan tidak semudah itu, ada banyak startup yang sudah mengalami kegagalan. Ini dia penyebab startup gagal

Bisnis.com, JAKARTA -- Qlapa yang memutuskan tutup layanan pada Maret 2018 adalah salah satu fenomena gunung es di dunia perusahaan rintisan Indonesia. Adapun, 5 tahun kebelakang banyak juga perusahaan rintisan di bidang dagang-el yang kalah berkompetisi.

Beberapa perusahaan dagang-el di Indonesia yang mengangkat bendera putih antara lain, Rakuten, Cipika yang berada di bawah Indosat Ooredo, Lamido yang akhirnya merger dengan Lazada, Paraplou, dan Lolalola.

Berdasarkan riset CB Insights berjudul Top 20 Reasons Startup Fail, ada 5 faktor utama penyebab kegagalan perusahaan rintisan antara lain, produk tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, kurangnya pendanaan, tim yang tidak solit, kalah bersaing, dan penetapan harga produk/biaya operasional yang tidak akurat.

Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, suntikan dana dari investor sangat berperan penting dalam keberlangsungan bisnis perusahaan rintisan.

Menurutnya, rata-rata suntikan dana dari investor dapat menghidupi operasional perusahaan rintisan selama 12 bulan - 18 bulan kerja, sebelum kembali menggalang investasi untuk tahap selanjutnya.

"Penyebab perusahaan rintisan gagal karena tidak mendapatkan suntikan dana. Itu terjadi karena pertumbuhan tidak sesuai ekspektasi investor, bisa jadi karena perusahaan tidak bagus eksekusi pasarnya, atau memang produknya buka masuk ke area yang cukup besar pasarnya," ujarnya.

Apalagi, khusus bidang dagan-el, ada 12 pemain yang cukup besar. Akibatnya, persaingan antarpemain menjadi semakin kompetitif dan menyisakan sedikit ruang bagi pemain baru.

"Pendanaan lebih sulit didapatkan bukan karena jumlah startup banyak, tetapi investor akan melihat pasarnya sudah penuh sehingga akan lebih selektif memberikan pendanaan," ujar Untung.

Selain itu, kurangnya talenta digital juga menjadi penyebab utama gagal berkembangnya perusahaan rintisan di tanah air.

Marketing and Community Manager Plug and Play Maria Sutanto mengatakan, kebutuhan utama perusahaan rintisan adalah talenta digital.

"Kalau CTO [Chief of Technology] resign, susah mencari gantinya karena unicorn berlomba mencari tech talent," ujarnya.

Adapun, perusahaan rintisan yang masih kecil kekurang talenta digital karena gajinya yang cukup tinggi di pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper