Bisnis.com, JAKARTA -- Industri kendaraan bermotor niaga bisa mendapatkan berkah dari tersambungnya tol Tran Jawa. Pasalnya, tol yang tersambung dari Barat Jawa hingga Timur Jawa itu bakal menjadi primadona.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan, pertumbuhan kendaraan niaga terjadi seiring dengan pertumbuhan infrastruktur. Keberadaan tol Trans Jawa menjadi salah satu indikasi pertumbuhan infrastruktur.
Gaikindo mencatat sepanjang 2018 produksi sasis truk naik 21,98% menjadi sebesar 284.480 unit, sedangkan sasis bus naik 38,4% menjadi 3.460 unit.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menilai porsi produksi kendaraan niaga jalan tol harus lebih ditingkatkan. Pasalnya, para pengusaha truk ada kemungkinan akan mulai lebih banyak memanfaatkan jalan tol sebagai jalur pengiriman muatan.
"Terhubungnya tol Trans Jawa juga membuka peluang bagi pengusaha logistik dan angkutan lainnya untuk memanfaatkannya. Jadi, porsi produksi lebih ditingkatkan dibandingkan dengan truk berat," ujarnya.
Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan, tol Trans Jawa menjdai pintu gerbang dari kebangkitan angkutan jalan.
"Terjadi peningkatan penumpang 20% untuk angkutan jalan. Yang menurun adalah pesawat. Alasannya harga mahal, waktunya relatif sama di tambah ada kemungkinan delay," ujarnya.