Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Berlebih & Sanksi AS Jadi Pemicu Harga Minyak Bergerak Fluktuatif di 2018

Harga minyak mentah selama 2018 bergerak fluktuatif. Pemberian sanksi Amerika Serikat (AS) pada sejumlah negara di Timur Tengah hingga pasokan berlebih menjadi faktor perubahan harga sepanjang tahun ini

Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak mentah selama 2018 bergerak fluktuatif. Pemberian sanksi Amerika Serikat pada sejumlah negara di Timur Tengah hingga outlook surplus pasokan yang berpotensi berlanjut hingga 2019 menjadi faktor perubahan harga sepanjang tahun ini .

Mengawali tahun, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak di kisaran US$60,36 per barel dan Brent US$66,50 per barel. Pada Februari, penguatan pasar saham membuat harga minyak bertambah panas dengan WTI mencapai US$64 per barel dan Brent US$67,50 per barel.

Pasokan produksi minyak Amerika serikat yang naik 10,05 juta barel per hari membuat harga tergelincir kembali ke  US$60 per barel dan Brent di bawah US$65 per barel.

Harga minyak mencapai angka tertingginya pada Rabu 3 Oktober 2018, saat harga WTI menembus US$75 per barel dan Brent US$85 per barel tertinggi sejak 2014.

Kenaikan harga pada Oktober tersebut disebabkan munculnya kekhawatiran akan pasokan menuju penerapan sanksi dari AS kepada Iran. Selain itu, jumlah rig pengeboran minyak AS menyusut sehingga produksi pasokan dari AS melambat.

Namun, kenaikan harga tersebut tak berlangsung lama, harga minyak mentah kembali anjlok bahkan ke bawah US$50 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2017. Kekacauan pasar finansial global dan kekhawatiran akan kelebihan pasokan minyak dari Amerika Serikat membayangi rencana OPEC+ untuk memperbanyak jumlah pemangkasan produksinya.

Pada perdagangan Rabu (26/12) harga minyak WTI naik tipis 0,21 poin atau 0,49% menjadi US$42,74 per barel dan mencatatkan penurunan hingga 29,26% sepanjang 2018 berjalan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper