Bisnis.com, JAKARTA -- Lima pesona Bitung akan menjadi pendongkrak ekonomi kota di Sulawesi Utara tersebut. Untuk itu, Bitung sedang berupaya mempercantik potensi pariwisatanya.
Pesona Bitung itu antara lain, bahari, flora dan fauna, industri, sejarah dan budaya, serta religi. Kelima konsep itu menjadi fokus pengembangan berdasarkan potensi kota.
Pesona bahari menjadi unggulan Bitung adalah Pulau dan Selat Lembeh. Pulau yang terletak di sebelah barat kota itu memiliki 95 titik penyelaman dengan keunggulan biota langka nan eksotis.
Wali KOta Bitung Maximilian Jonas Lomban mengutip pernyataan salah satu penyelam dari Eropa, bila ingin mencari keindahan, penyelam bisa menuju Pulau Bunaken di Teluk Manado, Raja Ampat di Papua, atau Bali. Namun, jika mau melihat keunikan dan keanehan carilah di Lembeh.
"Di Lembeh banyak biota bersayap satu atau enggak ada ekor. Cuma satu-satunya di dunia, ada di di sini. Penyelam itu ambil sampel di 30 titik dari dari 95 titik penyelaman yang ada," ujarnya.
Sayangnya, banyak wisatawan mancanegara lebih mengenal Lembeh ketimbang Bitung. Mayoritas pelancong yang ke sana berasal dari Eropa.
Keunggulan kondisi alam Bitung adalah memiliki lanskap yang lengkap dari laut, sungai, hutan, sampai pegunungan. Hal itu membuat pesona flora dan fauna sangat beragam.
Lalu, pesona industri Bitung berkaitan dengan pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) di sana. Pelabuhan kota juga sangat strategis dan terhubung dengan zona Asia Pasifik.
Dengan memacu sektor pariwisata, pertumbuhan ekonomi Bitung dalam jangka panjang ditargetkan mampu tembus 10% per tahun.
Pertumbuhan ekonomi atau produk domestik regional bruto (PDRB) Bitung terus meningkat sejak 2015.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Bitung pada 2012,2013,2014 masing-masing sebesar 6,45%, 6,66%, dan 6,39%.
Namun, PDRB Bitung menyusut pada 2015 menjadi 3,56%. Mulai 2016, PDRB Bitung kembali naik 5,22% dan berlanjut menjadi 6,19% dan 6,7% pada 2017 dan 2018.
"Bayangkan bila pariwisata maju, pertumbuhan ekonomi kami mencapai 10%. Kami tidak lagi ketergantungan pada industri dan perikanan yang menyumbang sekitar 50% PDRB," ujar Max.
Untuk itu, pemerintah membuka kesempatan investasi seluas-luasnya untuk mendukung pariwisata di Bitung.
Group Lippo sudah berencana mengembangkan properti setinggi 14 lantai di atas tanah 2 hektar. Lokasinya tepat di depan kantor wali kota Bitung.
Kabarnya, proses izin mendirikan bangunan sudah rampung. Properti yang akan dibangun memiliki jenis mix used development yang menggabungkan hotel, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
"Kami sedang mencari investor untuk bikin hotel. Saat ini baru Lippo Group yang sudah masuk," ujar Max.