Bisnis.com, JAKARTA -- Ada pergeseran populasi penduduk dunia pada 2100. Populasi penduduk bakal lebih banyak mengarah ke negara miskin di periode tersebut.
Menurut laporan yang dirilis oleh Divisi populasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam kurun 20 tahun, jumlah populasi negara berpenghasilan tinggi bakal mencapai level tertingginya. Lalu, jumlah penduduk di beberapa ekonomi utama mulai turun.
Seperti dikutip dari Bloomberg, PBB memproyeksikan jumlah populasi dunia akan bertambah 11 miliar jiwa pada 2100.
Eropa akan mulai mengalami penyusutan populasi pada 2100. Populasi Benua Biru diprediksi berkurang 120 juta jiwa pada 2100.
Lalu, posisi China sebagai negara dengan penduduk terbanyak juga akan tergeser oleh India. Bahkan, penduduk China diprediksi turun hingga 375 juta jiwa pada 2100.
Nantinya, 10 negara yang memiliki populasi paling besar antara lain, Ethiopia, Mesir, Kongo, dan Tanzania. Posisi Amerika Serikat di posisi ektiga akan digantikan oleh Nigeria.
India diprediksi bisa menyalip China sebagai negara dengan kepadatan populasi tertinggi pada 2027.
Laju pertumbuhan yang lebih cepat diperkirakan terjadi di kawasan Subsahara Afrika. Menurut PBB, setengah dari proyeksi pertumbuhan pada 2050 berasal dari Benua Hitam tersebut.
