Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putus Penyebaran Covid-19, Jangan Keluar Rumah Kecuali Darurat!

Jumlah kasus baru Covid-19 terus meningkat. Masyarakat pun diharapkan menahan diri tidak keluar rumah kecuali untuk keadaan darurat.

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus baru Covid-19 terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Hingga Minggu (4/7/2021), jumlahnya meningkat 27.913 kasus sehingga total ada 2.284.084 kasus positif di seluruh Indonesia.

Sementara itu, jumlah kasus meninggal menjadi 60.592 setelah bertambah 555 kasus per Minggu (4/7). Adapun kasus sembuh naik 13.127 menjadi 1.928.274 kasus.

Sejumlah penelitian menyebutkan varian-varian baru Covid-19 memiliki daya penularan lebih tinggi dibanding virus corona awal.

Dari empat varian baru yang berkembang, varian Delta dinyatakan sebagai yang paling berbahaya, dengan daya tular 97 persen lebih tinggi. Diikuti oleh varian Gamma 38 persen, Alpha 29 persen, dan Beta 25 persen.

Jumlah kasus baru yang sangat besar membuat pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Kebijakan tersebut diharapkan dapat memangkas mobilisasi masyarakat dan membuat masyarakat kembali beraktivitas di rumah saja, sehingga meminimalisir penyebaran dan penularan Covid-19.

Cakupan area penerapan PPKM Darurat adalah wilayah Jawa-Bali. Perinciannya, 48 Kabupaten/Kota dengan asesmen situasi pandemi level 4 serta 74 Kabupaten/Kota dengan asesmen situasi pandemi level 3 di Jawa dan Bali.

Selama PPKM Darurat, kebijakan Work from Home (WFH) kembali dilakukan 100 persen untuk sektor non esensial dan 50 persen untuk sektor esensial. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pun dilaksanakan secara daring seluruhnya.

Kemudian, pusat perbelanjaan dan perdagangan ditutup sedangkan kegiatan makan/minum (seperti rumah makan, kafe, maupun warung) hanya diperbolehkan melayani pesan antar atau pesan bawa (takeaway). Fasilitas umum serta tempat ibadah juga ditutup untuk sementara waktu.

Melonjaknya kasus baru Covid-19 juga membuat layanan kesehatan terancam lumpuh. Sejumlah Rumah Sakit (RS) di beberapa kota sempat menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)/Unit Gawat Darurat (UGD) karena tak mampu menampung pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

Di Bandung misalnya, hal ini dilakukan oleh RS Edelweiss, RS Cibabat, dan RSUD Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyebut sejumlah RS menutup sementara layanan IGD khusus Covid-19 karena kondisi yang tidak memungkinkan. Selain sempat kekurangan suplai oksigen, para tenaga kesehatan di sejumlah RS pun turut terpapar Covid-19.

"Jadi persoalannya bukan sekadar penuh rumah sakitnya, tetapi ditambah lagi tenaga kesehatannya juga terpapar," ujarnya, Jumat (2/7).

Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan bahwa terjadi kenaikan permintaan oksigen hingga lima kali lipat.

Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 pun terus dikebut. Per Minggu (4/7), sebanyak 490.505 orang sudah mendapatkan vaksinasi pertama atau kumulatif 32.063.745 orang. Kemudian, sebanyak 56.832 orang telah lengkap mendapatkan vaksinasi kedua atau jika ditotal menjadi 13.979.564 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper