Bisnis.com, JAKARTA — Jakarta International Stadium, stadion terbesar kelima di Asia dengan sejumlah fasilitas modern kembali diuji. Konser Dewa 19 bertajuk Konser Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya Dewa 19 yang digelar Sabtu 4 Februari 2023 seolah memperkuat keputusan PSSI sebelumnya.
Pergunjingan mengenai Jakarta International Stadium (JIS), yang sebelumnya bernama Stadion Bersih Manusia Wibawa (BMW) dan terletak di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kembali menghangat seiring dengan berakhirnya Konser Dewa 19 pada akhir pekan lalu.
Proyek pembangunan Stadion JIS sendiri harus melalui jalan panjang dan berliku sehingga butuh lima gubernur untuk menyelesaikannya. Dicanangkan sejak 2008 pada era Gubernur DKI Fauzi Bowo, JIS akhirnya baru rampung pada era Gubernur Anies Baswedan.
Di era Anies Baswedan, pembangunan fisik JIS akhirnya bisa terealisasi, dari sejak mulai dibangun pada 14 Maret 2019 hingga diresmikan pada 24 Juli 2022.
Desain Jakarta International Stadium, yang digarap oleh PDW Architects, sejak awal memang didesain mirip dengan stadion Ekaterinburg Arena atau Saint Petersburg Stadium yang digunakan untuk perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia, yang disebut-sebut sebagai stadion generasi baru, di mana penonton tribun sangat dekat dengan lapangan dengan ketiadaan lintasan atletik.
Sayangnya, dalam konser musik Dewa 19 yang diproyeksikan ditonton oleh sekitar 75 ribu hingga 77 ribu penonton, persoalan ketidaknyamanan penonton, terutama soal akses keluar dan masuk, muncul kembali seperti halnya ketika Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menolak menggunakan JIS sebagai tempat laga sepak bola antara Timnas Indonesia vs Curacao dalam kalender FIFA Matchday September 2022 silam.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola berjanji untuk memperbaiki persoalan tersebut agar kelak tak ada lagi penonton yang harus merogoh kocek ratusan ribu rupiah untuk menggunakan moda transportasi bajaj gara-gara sulitnya akses transportasi di kawasan tersebut.