Bisnis.com, JAKARTA — Pada musim Ibadah Haji 2023, Arab Saudi siap menampung menampung 2 juta jemaah haji dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, India, Pakistan, Rusia hingga Singapura.
Sebelumnya pada 2022, Arab Saudi memberikan kuota sebanyak sekitar 1 juta Jemaah seiring dengan ditetapkannya pembatasan selama pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Adapun, dalam 10 tahun terakhir, setidaknya puncak Jemaah haji terjadi pada 2011 (1433 Hijriah), di mana kuota yang diberikan mencapai 3,16 juta jemaah.
Indonesia sendiri masih tercatat sebagai negara dengan kuota haji terbesar dengan total 221.000, terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus.
Selain itu, kuota haji Indonesia juga diberikan untuk petugas sebesar 4.200 kuota. Pada 2022, Indonesia mendapat kuota haji sebesar 100.051. Jumlah ini hanya sekitar 46 persen dari kuota normal yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya.
Hingga pekan pertama Februari 2023, Pemerintah Arab Saudi masih belum memfinalisasi kuota jemaah haji dari sejumlah negara. Sejauh ini tercatat Indonesia masih yang terbesar, disusul Pakistan, India, Bangladesh, Nigeria, Iran, Algeria, Sudan, Malaysia, dan bahkan Rusia. Itu adalah sepuluh negara dengan kuota terbesar (per pekan 1 Februari).
Adapun Rusia, yang tengah menjadi ‘musuh’ bersama sejumlah besar negara-negara di dunia akibat perang Rusia-Ukraina yang memicu krisis di Ukraina mendapat kuota sebanyak 11.318 jemaah pada 2022. Sebelum krisis terjadi, warga Ukraina biasanya dapat menggunakan jatah kuota haji Ukraina maupun jatah Rusia.
Sementara itu, sejumlah negara lain, seperti Swedia mendapat kuota 1.182 jemaah dan AS 9.504 jemaah. Paling sedikit adalah Venezuela dengan kuota sebanyak 91 jemaah. Adapun Singapura, kuotanya pada 2023 meningkat menjadi 900, dari tahun sebelumnya 407 jemaah.
