Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa penguatan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim oleh semua pihak menjadi upaya jangka panjang dalam peningkatan kualitas udara.
Kualitas udara yang sangat buruk di wilayah Jabodetabek menjadi perhatian khusus Presiden Jokowi. Kepala negara menyebut kualitas udara (air quality index/AQI) di DKI Jakarta berada di angka 156 dengan keterangan tidak sehat pada Sabtu (12/8/2023).
Presiden telah memanggil jajaran menteri kabinet Indonesia Maju dan Pemerintah Daerah untuk melakukan Rapat Terbatas (Ratas) terkait Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada Senin (14/8/2023). Selain upaya jangka pendek dan menengah, Jokowi turut menekankan strategi jangka panjang dengan memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Harus dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek dan terakhir terus mengedukasi publik yang seluas-luasnya,” ujarnya Senin (14/8/2023).
Dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan (PLT EBT) sebagai bagian dari transisi energi, pemerintah melalui Kementerian ESDM memiliki sederet target yang dibidik pada 2023.
Pemerintah memproyeksikan kapasitas PLT EBT mencapai 12.925 MW pada 2023. Jumlah ini memiliki rincian PLT Bayu 154,3 MW, PLT Surya 432,6 MW, PLT Bioenergi 3.144,8 MW, PLT Panas Bumi 2.368,4 MW, dan PLT Air 6.852,2 MW.