Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Artis Senator & Anggota DPR di Senayan, antara Popularitas dan Tugas Legislasi

26 artis akan melakoni peran anggota DPR dan senator untuk periode 2024-2029, sebagai bagian dari 580 Anggota DPR dan 152 Anggota DPD yang baru saja dilantik

Bisnis.com, JAKARTA — Pada pemilihan umum legislatif 2024, sejumlah artis nasional kembali terpilih sebagai anggota parlemen, baik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Kehadiran para pesohor, seperti diantaranya Once Mekel, Melly Goeslaw, Uya Kuya, Alfiansyah Komeng hingga pasangan suami istri Ahmad Dhani dan Mulan Jameela berhasil meraih kursi di Senayan dan telah dilantik Selasa (1/10/2024).

Total ada 26 artis, yang terdiri dari 24 artis duduk di DPR dan 2 artis di DPD yang dilantik. Meski demikian, saat pelantikan, ada 1 artis, yaitu Rano karno atau lebih dikenal dengan Si Doel Anak Betawi, yang batal dilantik sebagai anggota DPR periode 2024-2029 karena memilih untuk maju sebagai calon wakil gubernur Jakarta di Pilkada 2024 mendampingi Pramono Anung. Dengan demikian total ada 25 artis yang dilantik pada 1 Oktober 2024.

Kehadiran artis di kancah politik memang bukan hal baru, mengingat beberapa artis sebelumnya juga pernah menduduki posisi sebagai anggota parlemen. Namun, lagi-lagi  kehadiran artis di legislatif kembali memunculkan pertanyaan terkait peran aktif mereka dalam menjalankan tugas-tugas legislasi.

Salah satu alasan mengapa artis-artis ini terpilih adalah popularitas mereka yang besar di kalangan masyarakat. Dengan basis penggemar yang kuat, mereka mampu mendapatkan dukungan suara yang signifikan dalam pemilu.

Namun, hal ini juga sering kali memicu keraguan tentang kemampuan mereka dalam memahami isu-isu politik dan kebijakan publik secara mendalam. Popularitas sebagai selebriti dianggap tidak selalu sejalan dengan kompetensi dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat yang membutuhkan pemahaman atas regulasi, undang-undang, serta kepentingan masyarakat luas.

Keraguan publik terhadap peran aktif para artis di parlemen juga didukung oleh catatan absensi dan kontribusi legislasi dari beberapa artis yang telah menjabat di periode sebelumnya.

Beberapa dari mereka terlihat jarang hadir dalam rapat-rapat penting, baik di komisi maupun dalam sidang pleno DPR. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana mereka mampu berkomitmen untuk menjalankan tugas sebagai wakil rakyat dengan serius, mengingat karier mereka di industri hiburan yang juga masih aktif.

Di sisi lain, ada juga artis yang berhasil membuktikan bahwa mereka mampu menjalankan peran sebagai legislator dengan baik. Anggota DPR Fraksi PDIP periode 2019-2024 yang kembali terpilih untuk periode berikutnya, Rieke Dyah Pitaloka, misalnya, termasuk srikandi yang vocal, diantaranya terakhir mengkritik dengan keras soal penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Adapun, Krisdayanti, misalnya, yang meskipun seorang penyanyi terkenal, telah menunjukkan dedikasi dalam memperjuangkan isu-isu kesejahteraan masyarakat dan pendidikan di DPR.

Desy Ratnasari juga aktif dalam mengadvokasi hak-hak perempuan dan anak. Ini membuktikan bahwa artis yang masuk dunia politik memiliki potensi untuk berkontribusi, asalkan memiliki komitmen dan kesiapan untuk belajar dan beradaptasi dengan tanggung jawab legislatif.

Namun, kritik tetap muncul terkait dengan anggapan sebagian masyarakat soal kurangnya keahlian teknis dan pengalaman berpolitik yang dimiliki oleh sebagian artis.

Beberapa pihak menilai bahwa banyak dari mereka lebih sering memanfaatkan panggung politik sebagai sarana memperluas popularitas, daripada fokus pada tugas legislatif yang sebenarnya.

Oleh karena itu, di periode 2024-2029, publik berharap para artis yang menjadi anggota parlemen dapat lebih aktif berpartisipasi dalam menyusun kebijakan, mengikuti sidang-sidang penting, dan mewakili kepentingan masyarakat secara sungguh-sungguh.

Pada akhirnya, meskipun keraguan atas peran aktif artis di parlemen masih ada, harapan tetap tinggi bahwa mereka dapat membawa perubahan positif.

Popularitas bisa menjadi modal penting untuk mendorong perhatian masyarakat terhadap isu-isu yang krusial, namun untuk menjadi legislator yang efektif, dedikasi, pemahaman, dan kerja keras dalam memahami tugas-tugas parlemen tetaplah yang utama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Gajah Kusumo
Editor : Gajah Kusumo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper