Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Tembus ke Level Tertinggi, Ekonomi AS dalam Masalah?

Utang Amerika Serikat menumpuk hingga tembus rekor tertinggi sepanjang masa. Beberapa pakar fiskal dan anggaran mengkhawatirkan kondisi ekonomi Paman Sam. Apakah ekonomi AS akan terancam?

Bisnis.com, JAKARTA -- Utang Amerika Serikat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. Apakah ini sinyal ekonomi Negeri Paman Sam menuju resesi?

Berdasarkan data Departemen keuangan AS, total utang negara tercatat US$22 triliun sampai 11 Februari 2019. Faktor yang membuat utang Amerika Serikat (AS) membengkak adalah kenaikan dana jaminan sosial dan perawatan kesehatan akibat generasi baby boomers memasuki usia pensiun.

Para ahli fiskal seperti, mantan Ketua Federal Reserve Alan Greenspan mengingatkan AS tidak boleh lengah terhadap kondisi tersebut. Kenaikan utang bakal memengaruhi kenaikan defisit anggaran.

"Defisit anggaran pun bisa berdampak kepada laju inflasi Negeri Paman Sam," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg pada Rabu (13/2).

Pada proposal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) AS, tingkat defisit tahun fiskal 2019 senilai US$985 miliar. Bahkan, Kantor Anggaran KOngres (CBO) memperkirakan defisit AS bisa tembus US$1 triliun pada 2022 sampai 2029.

Padahal, ketika Donald Trump mulai menjabat Presiden AS, tingkat defisit berada pada level US$779 miliar.

Alan mencatat AS harus menutup defisit hampir US$1 triliun ketika pascaresesi pada 2009.

Beberapa pakar anggaran juga mengingatkan utang negara yang terus meningkat bisa berisiko besar bagi pemerintah. Hal itu dapat mempersulit respons pemerintah menghadapi krisis keuangan apalagi dengan adanya pemotongan pajak dan peningkatan pengeluaran.

Gubernur The Fed Jerome Powell sempat menyuarakan anggaran pemerintah AS sangat mengkawatirkan. Soalnya, biaya perawatan kesehatan dan populasi yang menua mengalami kenaikan.

Namun, Powell mengubah pendapatnya saat ini. Dia menyebutkan ekonomi AS tetap kuat dengan risiko resesi rendah, meskipun dampak pertumbuhan belum dirasakan secara merata.

"Data nasional menunjukkan tingkat ekonomi yang kuat. Jumlah pengangguran mencapai level terendah dalam setengah abad terakhir dan output ekonomi bergerak pada fase solid," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper