Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Ramah Lingkungan, Unilever Peringkat 1 dan Kraft Heinz Paling Buncit

Unilever mencatatkan diri sebagai perusahaan yang paling siap untuk mengurangi emisi dan menjaga stabilitas ekosistem alam, sedangkan Kraft Heinz Co. berada di urutan paling buncit. Ini hasil riset lengkap dari Carbon Disclosure Project

Bisnis.com, JAKARTA -- Unilever dinilai sebagai perusahaan produk konsumer yang paling siap untuk mengurangi emisi dan stabilisasi ekosistem alam. Hal itu dinilai lewat aksi korporasi perseroan yang mengakuisisi beberapa perusahaan ramah lingkungan.

Carbon Disclosure Project (CDP) menempatkan Unilever pada urutan teratas yang paling siap menjalankan ramha lingkungan. Hal itu dinilai dari portofolio bisnis perusahaan yang berpusat di Inggris tersebut.

Penilaian CDP juga memperhitungkan aksi korporasi Unilever pada 2016. Saat itu, Unilever memutuskan akuisisi perusahaan asal Amerika Serikat, Seventh Generation Inc.

Perusahaan yang diakuisisi Unilever itu adalah produsen sabun dan deterjen rendah karbon asal Amerika Serikat (AS). Produk rendah karbon itu berkontribusi besar terhadap pertumbuhan pendapatan Unilever.

Selain itu, aksi dukungan Unilever untuk lebih ramah lingkungan tercermin dari keputusannya terlibat dalam Paris Agreement. Pertemuan itu mengahak dunia untuk menahan pemanasan global pada kisaran kurang dari 2 derajat celsius.

Unilever juga berkomitmen mengurangi penggunaan bahan bakar batu bara dan 40% energi terbarukan pada 2020. Perseroan akan meningkatkan hingga 100% pada 2030.

Lalu, Unilever juga mengakuisisi dua perusahaan ramah lingkungan lainnya yakni, Dollar Shave Club dan Blueair.

DOllar Shave Club adalah perusahaan rintisan perawatan pria yang dipuji oleh para pecinta lingkungan, sedangkan Blueair adalah perusahaan pemurnian udara yang membantu memerangi kenaikan polusi udara di perkotaan.

Di sisi lain, Kraft Heinz Co. dan Estee Lauder Cos. ditempatkan pada urutan terbawah dari daftar CDP.

Kraft Heinz, milk Kraft dan Oscar Mayer, dinilai ketinggalan zaman dalam berinovasi produk rendah karbon. Selain itu, perusahaan konsumer itu juga sangat bergantung dengan produk hasil ternak seperti, daging dan susu.

Hal itu dinilai membuat perusahaan jauh lebih rentan terhadap risiko perubahan iklim secara fisik.

Kepala Reputasi Global Perusahaan Caroline Krajewski mengatakan, Kraft Heinz berkomitmen untuk menetapkan tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca jangka panjang.

Kraft Heinz juga berupaya mengurangi dampak dalam bidang logistik, pengemasan, dan pertanian.

Di sisi lain, Estee Lauder disalahkan karena tidak transparan dalam jumlah penggunaan minyak kelapa sawit, yang dituding sebagai penyebab perluasan pengundulan hutan.

Perwakilan dari Estee Lauder mengatakan, mereka berkomitmen untuk mempercepat praktik keberlanjutan dan terus memperbarui target perbaikan pada rantai pasokan produk kosmetik mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper