Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Al Falah Sudah Setor Rp2 Triliun, Nasib Bank Muamalat di Tangan OJK

Al Falah Investment Dikabarkan Sudah Menempatkan Dana di Rekening Penampung senilai Rp2 triliun. Lantas, bagaimana nasib Bank Muamalat Selanjutnya?

Bisnis.com, JAKARTA -- Nasib PT Bank Muamalat Tbk. berada di tangan Otoritas Jasa Keuangan. Investor anyar bank syariah tertua di Indonesia itu, Al Falah Investments Pte. Limited, mengklaim sudah menyetor dana ke rekening penampung.

Mengutip rancangan akuisisi, Bank Muamalat berencana melakukan penandatanganan akta akuisisi pada Mei 2019. Namun, itu bisa dilakukan jika OJK sudah memberikan lampu hijau.

Al Falah Investments mengklaim telah setor dana Rp2 triliun ke rekening penampung untuk menunjukkan komitmen sbagai pembeli siaga penawaran umum terbatas.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Anto Prabowo mengaku, pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru terkait Bank Muamalat.

"Jika Al Falah sudah setor dana ke rekening penampung, berarti ada perkembangan yang baik," ujarnya kepada Bisnis.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso pun enggan berkomentar ketika ditemui usai kegiatan Simpel Day di Jakarta pada Jumat (3/5/2019). Begitu pula dengan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiana yang tidak merespons ketika Bisnis coba hubungi.

Sebelumnya, Heru mengatakan, investor Bank Muamalat harus memiliki komitmen untuk mendukung bank syariah tumbuh berkesinambungan. Dia tidak mau investor hanya memiliki kemampuan menyemalatkan kondisi bank syariah tertua itu saat ini.

"Saya mau yang betul-betul bisa menjadi bank besar. Kalau rencana bisnis sama untuk apa? Supaya ada perubahan ini," ujarnya.

Berdasarkan rancangan akuisisi, Al Falah akan menyerap 77,1% dari keseluruhan saham baru yang akan diterbitkan lewat hak memesan efek terlebih dahulu.

Komisaris Independen Bank Muamalat Iggi H. Achsien mengatakan, selain Al Falah, Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) juga masuk ke jajaran pemegang saham. Koperasi bersama Lynx Asia akan memiliki 8,9% saham Bank Muamalat.

"Yang jelas ini mau masuk dana RP2 triliun dulu. Nanti memungkinkan tambahan Rp2 triliun dari investor lainnya," ujarnya.

Kospin Jasa dan Lynx Asia bakal menyerap sisa saham setelah memperhitungkan hak pemegang saham minoritas.

Ketua Umum Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid membenarkan hendak masuk sebagai pemegang saham Bank Muamalat. Pihaknya bakal menyerap sekitar Rp250 miliar sampai Rp300 miliar dari saham baru yang diterbitkan Bank Muamalat.

"Secara umum, kami melihat potensi Bank Muamalat besar sekali. Ini tinggal diperbaiki saja sumber masalahnya, terutama sola pembiayaan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper