Bisnis.com, JAKARTA — Realisasi impor batu bara China yang melonjak dua kali lipat pada semester I/2023 turut membawa berkah bagi emiten seperti ADRO hingga HRUM.
Volume impor China naik dua kali lipat menjadi 222 juta ton pada semester I/2023. Lonjakan ini menurut Bloomberg Intelligence didorong sejumlah faktor seperti peningkatan konsumsi batu bara di tengah cuaca panas dan dimulainya kembali impor batu bara dari Australia.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, penjualan batu bara ke China menjadi salah satu penopang kinerja penjualan emiten produsen emas hitam Indonesia seperti Adaro Energy (ADRO) hingga Baramulti Suksessarana (BSSR) pada 2023.
Kontribusi China sebagai salah satu tujuan ekspor emas hitam Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Deretan emiten produsen batu bara kakap Tanah Air menikmati pertumbuhan penjualan signifikan ke Negeri Panda untuk periode Januari 2023 hingga Juni 2023.
Di sisi lain, permintaan batu bara dari China digadang-gadang masih bertahan setidaknya dalam beberapa tahun mendatang.
Salah satu katalis yang akan menjaga permintaan batu bara dari China yakni rencana China Shenhua Energy Co. Ltd. untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik berbahan bakar fosil (PLTU) sebelum 2025.